A.
Gambaran
Umum Negara Zimbabwe
Negara Republik Zimbabwe adalah sebuah
negara di Afrika bagian selatan. Negara yang terkurung daratan ini (Land Lock) berbatasan dengan Afrika
Selatan di sebelah selatan, Botswana di barat, Zambia di utara dan Mozambik di
timur dan timur laut. Lahir sebagai Negara merdeka pada 18 April 1980. Sebelum
memperoleh kemerdekaannya, Zimbabwe dikenal sebagai Rhodesia Selatan yang
dikelola oleh British South African
Company berdasarkan piagam Kerajaan Inggris tahun 1899. Namun
pengaturan ini berakhir pada tahun 1923 ketika Inggris menganeksasikan menjadi
bagian dari kerajaan. Pada Juli 1961 dikeluarkanlah referendum untuk mengesahkan
UUD baru yang diikuti oleh hampir seluruh warga kulit putih dan mendapat
persetujuan Inggris, namun pada tahun 1962 Majelis Umum-PBB menyatakan bahwa
Rhodesia Selatan sebagai wilayah yang tak berpemerintahan sendiri sesuai Bab IX
Piagam PBB.
Selama beberapa tahun PBB meminta
Inggris sebagai penguasa administrasi agar menunda UUD 1961 dan merumuskan UUD
baru dengan prinsip satu orang satu suara dan menyerukan kepada Inggris agar
tidak memberikan kemerdekaan hingga pemerintah mayoritas terbentuk atas dasar
hak memilih Universal. Namun Inggris menganggap bahwa sejak tahun 1923 Rhodesia
Selatan merupakan koloni yang telah memiliki pemerintahan sendiri dan PBB
terlalu ikut campur dalam urusan dalam negeri wilayah itu.
Pada tahun 1965 rezim minoritas
(kulit putih) Rhodesia Selatan yang dipimpin oleh Ian Smith memproklamasikan
kemerdekaan secara sepihak namun ditentang oleh Inggris. Selanjutnya pada 1
Maret 1970 Ian Smith kembali memproklmasikan kemerdekaan Rhodesia Selatan
sebagai Republik, namun ditentang oleh Dewan Keamanan PBB. Hingga akhirnya
gencatan senjata antara rezim minoritas dengan gerilyawan tercapai dan
dibentuklah serangkaian pembicaraan di London yang menghasilkan persetujuan
yang ditandatangani 21 Desember 1979.
Setelah kemerdekaannya, Zimbabwe berada
di bawah Robert Mugabe. Presiden pertama yang telah berkuasa 30 tahun ini
kemudian menjadi sorotan masyarakat, tidak hanya di kawasan Afrika, namun juga
di mata dunia. Kasus yang muncul menyebutkan bahwa tokoh yang diharapkan
dulunya menjadi pahlawan bagi masyarakat asli Zimbabwe yang terpinggirkan,
kemudian malah berbelok menjadi rezim yang korup yang bahkan memangsa bangsanya
sendiri. Kelaparan merajalela, penyakit semakin mewabah, pelanggaran HAM,
kondisi ekonomi dan politik yang semakin parah menjadi potret buram Negara ini.
Per Juli 2011, penduduk Zimbabwe berjumlah
sekitar 12.000.000. Penduduk Zimbabwe umumnya hidup miskin dengan masalah AIDS
dan kematian bayi yang tinggi. Negara ini terkenal dengan berbagai suku seperti
Zulu, Vadoma, Shona, dan Lemba. Agama mayoritas adalah Kristen dengan sejumlah
kecil penduduk menyembah dewa suku tradisional. Bahasa resmi Zimbabwe adalah
bahasa Inggris yang hanya digunakan di kota-kota besar. Bahasa utama lainnya
meliputi Shona dan Ndebele.
18
April lalu, Zimbabwe merayakan 33 tahun kemerdekaannya. Presiden Mugabe yang
telah menjadi pemimpin Zimbabwe sejak negara ini berdiri kemudian menjadi
sangat populer. Tokoh yang awalnya menjadi pahlawan bagi rakyat Zimbabwe atas
jasanya menengahi kaum kulit putih dan kulit hitam, kemudian berbalik menjadi
seorang pemimpin otoriter yang korup. 33 tahun lalu, Robert Mugabe memberikan
sumpahnya sebagai perdana menteri Zimbabwe. Rakyat Zimbabwe menyambut ini
dengan suka cita. Bertahun-tahun sebelumnya, ketika Zimbabwe masih bernama
Rhodesia, negara tersebut dipimpin oleh pemerintahan minoritas kulit putih.
Penindasan kaum mayoritas kulit hitam ketika itu sudah biasa. Akhirnya penduduk
kulit putih dan kulit hitam Zimbabwe saling bertarung dalam perang saudara.
Ketika perang ini berakhir dan Robert Mugabe mengambil alih pemerintahan, orang
melihatnya sebagai seorang tokoh pembebas. Namun seorang wartawan dan penulis
Afrika Selatan - Martin Meredith, menyebutkan dalam tulisannya bahwa faktanya
di tahun 1980an hubungan Megube dengan kaum kulit putih cenderung relatif
bersahabat. Setelah perang saudara selama tujuh tahun tersebut, Mugabe malah
berfokus kepada proses rekonsiliasi antara penduduk berkulit hitam dan penduduk
berkulit putih.
Tidak
seperti pemimpin-pemimpin Afrika lainnya, karir Mugabe tidak dimulai dengan
kebijakan pemberdayaan penduduk kulit hitam. Misalnya, ia juga mengizinkan
petani kulit putih yang mempunyai konsesi pertanian untuk tetap tinggal di
pertanian mereka. Setelah program reformasi pertaniannya, Zimbabwe tetap punya
populasi petani kulit putih yang berketerampilan tinggi. Bahkan
saingan-saingannya memuji upaya Mugabe untuk memperluas sektor pendidikan dan
kesehatan. Tetapi banyak hal yang kemudian
berubah.
B.
Kehidupan
Ekonomi dan Politik di Zimbabwe
1. Bidang
Ekonomi
Zimbabwe
merupakan negara paling miskin kedua di dunia. Tingkat PDB per kapita penduduk
Zimbabwe sebesar 365 dolar AS atau Rp 3,28 juta per tahun.
Perekonomian negara di Benua Afrika ini mengandalkan pertanian seperti kapas,
tembakau dan pertambangan seperti emas dan platinum, serta industri tekstil.
Perekonomian Zimbabwe juga sering kacau balau. Bayangkan, Zimbabwe merupakan
satu negara dengan catatan rekor inflasi tertinggi di dunia, bahkan pernah
mencapai 11,2 juta persen pada Agustus 2008. Zimbabwe juga dikenal sebagai
negara yang pernah mengeluarkan pecahan mata uang terbesar di dunia, yakni 100
miliar dolar Zimbabwe.
Netsains.com –
1)
Pernahkah Anda membayar ongkos bus atau
angkot yang lainnya sebesar 3 triliun dollar?
Di
Zimbabwe, seorang wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai sekretaris di
sebuah perusahaan di Harare membayar 3 triliun dollar Zimbabwe untuk ongkos
bus. Namun, nilai itu hanya setara dengan 50 sen mata uang AS, atau kalau di
Rupiahkan ke dalam Indonesia senilai 5.000 Rupiah.
2)
Bagaimana tatanan dalam kota tersebut?
Kemungkinan
semua itu bisa jadi, Zimbabwe sudah salah satu negera yang jadi contoh
kebobrokan pemerintah mengatur ketatanan negara dalam bidang mata uang.
Sepertinya tidak seorang pun yang merasa canggung (menggunakan dollar Zimbabwe
dalam bertransaksi), ungkap Abduh Noviko. Ia pun mengaku kerap melihat seorang
petugas polisi menggunakan dollar Zimbabwe untuk membayar ongkos.
3)
Bagaimana dengan sepak terjang kondektur
supir bus yang ada di Zimbabwe?
Kondektur
bus pun tampaknya tidak sungkan memilih berapa tiap triliunan dollar Zimbabwe
yang dibayarkan oleh penumpang bus tersebut. Alhasil yang penting sang supir
bisa menghitung uang tersebut . Uniknya sekaligus sedikit rumit, para sopir dan
kondektur bus bisa memberi kelebihan ongkos yang dibayar oleh penumpang
tersebut dalam bentuk dollar Zimbabwe menjadi dollar AS.
Namun pernah terjadi suatu insiden. Salah satu penumpang menodong senjata
apinya ke arah sopir dan memaksanya mengembalikan uangnya dalam dollar
Zimbabwe. Di negara Zimbabwe dalam bertransaksi menggunakan lebih dari satu
mata uang. Selain dollar Zimbabwe, negara yang terletak di Afrika bagian
selatan ini melegalkan dollar AS serta Rand, mata uang resmi Afrika Selatan.
Sebenarnya mata uang Zimbabwe telah menyatakan dollar Zimbabwe dihapus menjadi
nilai tukar resmi pasca kursnya yang kian lama semakin tidak berharga karena
tergerus inflasi yang menjulang.
Bayangkan,
inflasi negara pertanian yang kolaps itu mencapai miliaran persen setelah peristiwa
penyitaan ribuan lahan milik petani kulit putih pada 2000 lalu. Kami telah
memancangkan batu nisan atas ‘kematian’ dollar Zimbabwe. Kami tidak akan
mencetaknya lagi, ujar Menteri Keuangan Zimbabwe Tendai Biti ketika
menyampaikan laporan fiskal semester I.
Nah
presiden Zimbabwe Robert Mugabe menetapkan dollar Zimbabwe legal seiring masih
mata uang resmi Dollar AS dan Rand belum banyak beredar hal itu menyebabkan
masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
4)
Adakah di wilayah negara Zimbabwe yang
masih kekurangan uang untuk bertransaksi?
Wilayah
negara Zimbabwe masih banyak yang kekurangan uang sebagai mata pencaharian yang
mana sebagai alat transaksi yang sah, dollar Zimbabwe digunakan seperti halnya
surat perjanjian atau promissory notes.
Biasanya hal itu dilakukan untuk nilai transaksi yang tidak begitu besar.
Beberapa pertokoan bahkan mengganti uang kembali dengan permen, cokelat, atau
kupon yang ditulis tangan dan berlaku sebagai alat tukar.
Seorang
pedagang eceran di pinggiran Zimbabwe atau sebelah barat laut, Irene Gwata,
mengatakan minimnya ketersediaan uang medorong masyarakat kembali menghidupkan
sistem barter beberapa minggu belakangan. Mereka saling menukar kebutuhan yang
diperlukan, seperti daging kambing, ayam dan seember jagung untuk ditukarkan
dengan suatu barang.
Menurut
pernyataannya, ia pernah menyaksikan seorang penumpang bus yang membayar
ongkosnya dengan seekor ayam hidup agar bisa sampai ke Ibu Kota Harare yang
jaraknya sekitar 150 km.
Kebijakan
– kebijakan yang telah dibuatnya malah membuat Zimbabwe semakin terpuruk.
Krisis ekonomi yang berkepanjangan, masalah – masalah sosial dan perebutan
kekuasaan yang tidak kunjung selesai menjadi dinamika konflik yang terjadi
Zimbabwe hingga saat ini. Peranan pemerintah tidak lagi sebagai penengah, namun
mereka terlibat dalam konflik multidimensi yang terjadi.
Makalah
sederhana ini, lebih lanjut akan membahas 2 masalah :
1) Krisis
Ekonomi Zimbabwe Akibat Gagalnya Kepemimpinan Mugabe
2) Kebijakan
Luar Negeri Mugabe Terhadap Krisis Ekonomi di Zimbabwe
Zimbabwe
dulunya merupakan salah satu negara makmur di kawasan Afrika, terbukti negara
ini pernah menjadi negara pengekspor pangan di regional Afrika. Namun, dalam
perkembangannya negara ini kemudian termasuk dalam kategori 10 negara termiskin
di dunia. Permasalahan dan konflik yang dihadapi Zimbabwe menjadi sangat
kompleks dan berkelanjutan. Mulai dari krisis ekonomi (hyper-inflasi,
kemiskinan), kekacauan politik (pemerintahan yang korup), hingga permasalahan
sosial (tingginya tingkat pengangguran, kesenjangan sosial, buruknya pelayanan public-goods, tingginya tingkat frustasi
hingga depresi warganegaranya).
Krisis
ekonomi Zimbabwe menjadi salah permasalahan kronik yang dihadapi negara ini.
Tidak saja menjadi perhatian bagi masyarakat kawasan Afrika, namun juga menarik
perhatian negara – negara di dunia. Istilah inflasi menjadi
main-keyword jika kita berbicara masalah krisis ekonomi di Zimbabwe. Dulu saat
Robert Mugabe memerdekakan negerinya dari Inggris pada 1980, nilai Z$ 1 setara
dengan 1 Poundsterling. Namun sekarang, tingkat inflasi di Zimbabwe meningkat
drastis. Pada tahun 2006 saja, inflasi mencapai 1.200%, 2007 mencapai 66.212%,
dan yang lebih ngeri lagi inflasi di tahun 2008 mencapai 2.200.000%. Suatu
tingkat inflasi yang tidak pernah terbayangkan sekaligus merupakan inflasi
tertinggi di dunia. Dan hasilnya, nilai 1$ mencapai Z$
Akibat
inflasi yang tinggi tersebut, Bank Sentral Zimbabwe sudah mengeluarkan 4 versi
mata uang. Terakhir kali bank sentral Zimbabwe mengeluarkan pecahan $ 100,000,000,000,000
(100 triliun dolar) yang menjadi uang dengan nominal terbesar di dunia yang
kemudian digantikan dengan dolar versi ke-4 dimana setiap $
100,000,000,000,000 (100 triliun dolar) uang lama digantikan menjadi
$1 uang baru. Dengan ekonomi yang terus memburuk sekarang bank sentral Zimbabwe
memutuskan untuk membolehkan rakyatnya menggunakan mata uang dolar Amerika
sebagai mata uang mereka untuk menstabilkan kembali ekonomi Zimbabwe.
Tingginya
tingkat inflasi (hyperinflation), membuat
perekonomian negara tersebut mengalami kelumpuhan dan nilai mata uang dolar
Zimbabwe terus mengalami kemerosotan. Dapat dikatakan, kondisi perekonomian di
Zimbabwe benar-benar memprihatinkan. Uang tunai seperti tidak ada artinya.
Masyarakat lebih memilih untuk menggunakan kupon untuk bahan bakar sebagai alat
tukar dengan barang-barang kebutuhan rumah tangga dan furnitur. Bahkan para
pedagang eceran lebih memilih untuk menerima pembayaran dengan menggunakan
kupon dibanding mata uang lokal karena terjadinya devaluasi yang cepat terhadap
dolar Zimbabwe.
Jatuhnya
perekonomian negeri ini, dipicu oleh missmanajemen
serta perilaku pemerintahan / rezim yang korup. Negara itu selama 1998-2002
juga terlibat perang dengan Republik Kongo, hingga menguras biaya ratusan juta
dolar Amerika. Situasi kian parah setelah Mugabe menerapkan program reformasi
lahan yang tidak tepat sasaran. Pada tahun 2000, Mugabe mengambil alih secara
paksa lahan pertanian petani kulit putih untuk didistribusikan ke petani kulit
hitam. Kebijakan ini menyebabkan 4.000 petani kulit putih kehilangan lahan. Di
lain sisi warga kulit hitam tidak memiliki persediaan benih, pupuk, dan bahan
bakar yang cukup. Zimbabwe terpaksa mengimpor biji pangan dari Afrika Selatan,
Zambia, dan Malawi. Sejak itu, ekonomi Zimbabwe terjun bebas. Ekspor pertanian,
khususnya tembakau, turun drastis
Pengelolaan
ekonomi yang buruk oleh Presiden Mugabe serta gejolak politik dan sosial di
negara ini telah mengacaukan Zimbabwe. Hal yang dilakukan oleh pemerintahan
Mugabe untuk mempertahankan kekuasaannya adalah mencetak uang secara
besar-besaran. Uang dipakai untuk membayar gaji pegawai, tentara, dan belanja
pemerintah. Uang beredarpun tumbuh tak terkendali menjadi akar dari hiperinflasi. Menghadapi masalah yang
timbul, Mugabe justru memerintahkan bank sentral Zimbabwe untuk terus mencetak
uang. Bank Sentral Zimbabwe adalah kementrian yang berada di bawah
kekuasaannya. Gubernur Bank Sentral Zimbabwe, Dr. Gideon Gono, dengan
sendirinya patuh pada perintah Mugabe. Dengan uang beredar yang meningkat
berkali lipat, inflasi terus menanjak.
Sejauh
ini, kebijakan yang diambil pemerintah berkaitan dengan krisis ekonomi, belum
menghasilkan perubahan yang berarti. Seperti pada Agustus lalu, Bank Sentral
Zimbabwe memutuskan untuk meredenominasi mata uang dengan mengubah uang 10
miliar dolar Zimbabwe menjadi 1 dolar Zimbabwe atau menghilangkan 10 angka
nol. Hal ini dilakukan untuk membantu masyarakat keluar dari
hiperinflasi yang terjadi. Namun kebijakan ini masih belum mampu menyelesaikan
permasalahan inflasi yang ada. Karena masalah lain yang harus dihadapi Zimbabwe
yaitu berkaitan dengan kelangkaan arus dana masuk atau investasi dari luar.
Walaupun
begitu, pemerintah Mugabe terus berkilah bahwa krisis ekonomi ini terjadi
karena tekanan dari luar. Mugabe menuduh isolasi finansial yang massive yang dilakukan Amerika, Inggris,
dan Uni Eropa melalui ZDERA menjadi biang kerok tingginya inflasi negara
itu. Menurut Mugabe, melalui ZDERA, Amerika melakukan berbagai upaya ke Dana
Moneter Internasional dan lembaga keuangan lain untuk membatalkan kucuran utang
buat Zimbabwe. Sanksi ini diberikan karena Zimbabwe terlibat perang dengan
Kongo. Ia bahkan menuding Inggris berada di balik inflasi yang mengguncang
negeri itu.
2.
Kehidupan
Politik
a. Kebijakan
Luar Negeri Mugabe Terhadap Krisis di Zimbabwe
Pasca
terpilihnya Robert Mugabe sebagai presiden bertahan pada pemilu 2008 lalu,
kecaman terus muncul dari banyak kalangan. Pemilu tersebut dianggap tidak
demokratis, jujur, bebas dan adil. Terbukti dari banyaknya pelanggaran HAM
serta kerusuhan yang terjadi selama masa kampanye hingga pemilu diadakan.
Banyak pihak beranggapan hal ini didalangi oleh pemimpin Mugabe sendiri. Banyak
identifikasi yang membuktikan bahwa pemilu 2008 lalu memang dibuat sedemikian
rupa untuk kemenangan partai Pemerintahan ZANU - PF, seperti :
1. Mulai
dari pelaksanaan kampanye yang tidak adil. Pemerintah Mugabe saat itu sengaja
melarang organisasi internasional seperti CARE International, Save The
Children, dan Mercy Corps untuk membagikan bantuan makanan kepada rakyat
Zimbabwe hingga pemilu berakhir. Sementara pemerintahan saat itu mengimpor 16.000
ton makanan untuk dibagi – bagikan kepada rakyat. Dan bantuan makanan tidak
akan diberikan kepada wilayah yang menetang pemerintah
2. Media,
seperti radio dan televisi selama kampanye dan pemilu yang dikuasai pemerintah
sangat condong kepada pemberitaan Partai ZANU-PF.
3. Penelitian
dari Kelompok HAM dan peneliti independen menyebutkan bahwa sejumlah ratusan
ribu nama di daftar pemilih adalah nama duplikat / sudah meninggal.
4. Banyaknya
tekanan dan kekerasan yang diterima partai oposisi MDC yang dipimpin oleh Morgan
R. Tsvangirai dan pendukungnya selama pemilu berlangsung yang dilakukan aparat
negara. Hal ini menyebabkan Tsvangirai mengundurkan diri di pemilihan putaran
ke dua, sehingga Mugabe kembali memenangkan pemilu.
Hal
ini kemudian tentu saja mempengaruhi kebijakan luar negeri Mugabe ke depannya
(hingga saat ini). Secara umum, pasca pemilu 2008, hubungan Zimbabwe (di bawah
Mugabe) dengan negara luar tidak berjalan dengan baik. Kecaman seperti ;
tindakan AS yang terus mendesak PBB agar memberikan sanksi kepada Zimabawe
(Mugabe) akibat pemilu yang berjalan tidak demokratis, tuntutan SADC pada KTT
di Johannesburg, Agustus 2008, agar Mugabe menyerahkan kekuasaannya kepada
oposisi, setidaknya sebagian dari kekuasaannya, dan keputusan Presiden Botswana
- Ian Khama yang tidak ikut dalam pertemuan KTT 2008, karena ia tidak bersedia
mengakui Mugabe sebagai presiden terpilih dll.
Peranan
SADC masih dianggap sangat membantu dalam proses penyelesaian konflik dan
krisis di Zimbabwe. Seperti pada Agustus 2010 yang lalu, SADC kembali
mengadakan KTT yang memang rutin diadakan setiap tahunnya, bertemu di ibu kota
Namibia selama dua hari untuk membicarakan integrasi kawasan itu dan kemajuan
politik dan ekonomi di Zimbabwe. Dan dari petemuan tersebut, Kementerian luar
negeri Afrika Selatan mengatakan bahwa secara ekonomi, kemajuan sudah mulai
terlibat di Zimbabwe dengan kecenderungan pembanguan positif bangkit dari
program rehabilitasi ekonomi. Namun secara umum perkembangan Zimbabwe masih
jauh tertinggal dibandingkan negara – negara lain di dunia. Hal ini terkait
dengan sebuah laporan tahunan PBB (4 November 2010), yang menyatakan Zimbabwe
dan beberapa negara sub-Sahara Afrika sebagai negara terburuk, dengan Zimbabwe
berada di peringkat terakhir.
Dalam
menanggapi kecaman dunia internasional, terutama Negara Barat, dalam pidatonya
(Juli 2010), Presiden Robert Mugabe tetap optimis bahwa Zimbabwe akan pulih
dengan kecerdasan dan sumberdayanya sendiri. Ia menambahkan negaranya tidak
membutuhkan bantuan Barat untuk membangun perekonomian negaranya.
C.
Usaha
yang dilakukan Pemerintah dalam Mengahadapi Masalah Kemiskinan di Zimbabwe
Kita
ketahui bahwa Zimbabwe adalah negara dengan tingkat hiperinflasi yang sangat
tinggi di dunia yaitu 213 persen. Hal ini diakibatkan oleh defisit Zimbabwe adalah
240% dari GDP mereka. Sehingga pemerintah Zimbabwe mengatasi krisis tersebut
dengan terus menerus mencetak uang yang tentu saja meningkatkan beban hutang
mereka. Pencetakan uang sangat berlebih ini memicu Dolar Zimbabwe mengalami
devaluasi yang besar pula.
Tentunya
keadaan ini sudah pasti akan memicu keadaan hiperinflasi yang luar biasa pada
Zimbabwe. Sehingga Zimbabwe terpaksa menghilangkan 12 digit angka dari nilai
uangnya untuk mengurangi cost of printing.
Kondisi
hiperinflasi ini mengakibatkan nilai mata uang Zimbabwe yaitu dollar zimbabwe
tidak laku di pasar karena jumlahnya sangat berlebihan. Karena kondisi inflasi
setinggi itu membuat harga barang di pasar akan berkali lipat dua kali
setidaknya dalam sehari. Karena kondisi hiperinflasi akan membuat nilai uang
sebagai penyimpan nilai dan alat tukar akan sama sekali jatuh sehingga tidak
laku sama sekali.
Untuk
hal ini, maka pemerintah Zimbabwe perlu mengganti mata uangnya dengan mata uang
yang relatif stabil. Dan badan dunia perlu membuat suatu lembaga sejenis
African Development Bank, yang gunanya akan memerikan pinjaman pembangunan
berbunga rendah bagi sektor pendidikan, pertanian, dan kesehaan. Dan juga perlu
dibentuk fasilitator penyuluhan bagi pertanian di Zimbabwe untuk dapat
menggunakan teknologi pertanian dan irigasi supaya dapat menekan inflasi dari
sisi supply.
D.
Tempat
wisata di Zimbabwe
Negara ini diberkati dengan tanah yang subur,
kekayaan mineral dan pemandangan yang menakjubkan. Dua sungai utama membentuk
perbatasan utara dan selatan. Sungai Zambesi yang besar memotong di sepanjang
wilayah utara, sementara Sungai Limpopo membentuk perbatasan selatan dengan Afrika
Selatan.
Afrika Selatan adalah negeri yang paling menarik untuk
menjalani wisata safari, namun Zimbabwe menawarkan tantangan pengalaman
berburu yang lebih otentik. Meski sekarang negeri ini sedang krisis secara
politik tetapi negeri ini tetap menawarkan wisata safari yang menakjubkan. Bila
Anda bepergian sekarang ini maka Anda minimal harus membayar untuk biaya
keamanan Anda sekitar 250 US$ untuk
masing-masing pemburu seharinya.
Di dalam bersafari di Zimbabwe Anda tidak sekedar berburu
tetapi bisa membunuh sebanyak mungkin binatang yang Anda mau, karena perusahaan
wisata safari ini telah membayar biaya setahun bagi binatang-binatang yang akan
ditembak.
Zambesi adalah sungai besar dengan berbagai macam
pemandangan dan kegiatan yang menakjubkan, ditambah digabungkan dengan Taman
Nasional di sepanjang sungai, benar-benar merupakan sebuah legenda. Pemandian
Mana dan Matusadona yang terletak di bawah lembah Great Rift menawarkan
pemandangan yang sangat berbeda, belum pegunungan di lembah ini tampak seperti
lukisan.
The Victoria Falls atau Mosi-oa-Tunya
(the Smoke that Thunders) terletak
di sungai Zambesi, di antara negeri Zambiadan Zimbabwe. Untuk ukuran, maka air
terjun ini adalah yang terbesar di dunia, sekaligus dengan bentuk yang paling
tidak biasa, bahkan memiliki koleksi beragam fauna yang terbanyak yang ada di
sebuah area air terjun.
Mosi-oa-Tunya
adalah nama yang biasa dipergunakan penduduk setempat, sementara nama Victoria Falls diberikan oleh orang-orang Eropa di
kemudian hari. Air terjun ini memiliki lebar 1.7 kilometer dan ketinggian
sebesar 108 meter (360 kaki), membentuk lapisan air terjun terbesar di
dunia.
Bentuk
Victoria Falls yang tidak biasa adalah secara virtual dapat memandang
keseluruhan luas air terjun, sekaligus dalam ketinggian yang sama, dari jarak
terdekat yaitu sejauh 60 meter, karena seluruh air dari Sungai Zambezi jatuh ke
jurang yang sempit dan dalam yang dihubungkan ke beberapa jalur sempit berbatu.
Banyak
binatang dan burung Afrika dapat dilihat di Victoria Falls, dan keragaman ikan
yang kaya dapat Anda saksikan di sungai Zambezi, memberikan pemandangan
kehidupan liar dan olahraga memancing sekaligus menikmati pemandangan yang
menakjubkan.
Victoria Falls adalah salah satu atraksi turis paling
utama di Afrika, dan merupakan UNESCO World Heritage Site. Air terjun ini
sebenarnya dimiliki bersama-sama baik oleh negara Zambiaataupun Zimbabwe, dan masing-masing negara
memiliki taman nasional untuk menjaganya sekaligus menjadi pusat turisme, yaitu
Taman Nasional Mosia-oa-Tunya dan Livingstone di Zambia, dan Taman Nasional
Victoria Falls di Zimbabwe.
Tempat-tempat
wisata lainnya yang dapat di kunjungi adalah: Danau
Kariba dan Matopos National Park. Meski
akhir-akhir ini Zimbabwe terus menerus ada dalam pemberitaan yang negatif, tetapi bagi para
wisatawan berpengalaman yang biasa berpetualang ke Afrika, mereka tetap
memenuhi kamp-kamp safari yang ada. Victoria Falls dan taman-taman nasional di utara sepenuhnya aman
dan masih menawarkan kehidupan liat terbaik di Afrika hari ini. Zimbabwe adalah bukti bahwa negara ini juga
merupakan konservator terbaik bagi para turis. Zimbabwe bisa dikatakaan sebagai
nilai safari terbaik yang ada di Afrika.
A. Kesimpulan
Zimbabwe tengah menghadapi krisis
multidimensi. Walaupun dinyatakan sudah merdeka dari Britania Raya 30 tahun
lebih lamanya, faktanya masyarakat Zimbabwe masih belum dapat menikmati berkah
kemerdekaan tersebut. Presiden Robert Gabriel Mugabe yang awalnya
diharapkan menjadi tokoh yang akan membawa perubahan Zimbabwe ke arah yang
lebih baik, tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Mugabe kemudian
malah berbalik menjadi pemimpin diktator yang menindas rakyatnya sendiri,
dengan kebijakan – kebijakan serta perilaku korupnya. Pemimpin yang juga telah
menjabat selama lebih 3 dekade ini, dipercaya sebagai orang yang harus
bertanggung jawab atas kondisi Zimbabwe saat ini.
Kecaman terhadap pemerintah
Zimbabwe yang datang dari kalangan internasional sepertinya belum mampu merubah
keadaan yang ada. Zimbabwe menjadi negara yang semakin terpuruk. Terbukti
dengan semakin jatuhya perekonomian Zimbabwe, bahkan negara ini disebut sebagai
negara dengan tingkat inflasi tertinggi di dunia (bahkan mencapai 2,2 juta
%). Tidak hanya kemiskinan dan kelaparan, pemerintah Zimbabwe juga
dianggap gagal dalam menyediakan public
goods bagi masyarakatnya. Pemerintah tidak lagi sebagai penengah
konflik yang ada, namun mereka terlibat dalam konflik tersebut. Kondisi seperti
ini tentu saja mempengaruhi kebijakan luar negeri Zimbabwe. Secara umum, pasca
pemilu 2008 yang memunculkan Mugabe keluar sebagai presiden Zimbabwe, hubungan
negara ini dengan negara luar terbilang buruk, akibat kecaman atas pemilu yang
dianggap tidak jujur dan demokratis.
B. Saran
Melihat konflik dan krisis di
Zimbabwe yang semakin kompleks, akan sangat sulit dan butuh waktu panjang untuk
membawa perubahan Zimbabwe ke arah yang lebih baik. Akar dari permasalahan -
permasalahan ini terletak dari perilaku dan kebijakan pemerintah yang berkuasa
saat itu. Pemerintah ikut terlibat di dalam konflik yang ada.
Oleh karena itu, kunci utama untuk
memperbaiki keadaan ini adalah dengan membuka diri dan berusaha untuk menata
kembali keadaan ekonomi dan politik Zimbabwe yang lebih demokratis, adil dan
jujur. Kemunculan pemimpin baru diharapkan mampu membawa perubahan Zimbabwe ke
arah yang lebih baik. Setidaknya untuk pemilu ke depan, Morgan Tsvangirai yang
saat ini menjabat sebagai Perdana Mentri Zimbabwe diharapkan mampu memberi
angin segar membawa perubahan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.amazine.co/21996/11-fakta-informasi-penting-tentang-zimbabwe/
http://jurnalskripsi.com/evaluasi-upaya-mengurangi-kemiskinan-melalui-program-kemitraan-dengan-memanfaatkan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-studi-kasus-di-desa-kertosari-kecamatan-pasrujambe-kabupaten-lumajang-propinsi-ja-pdf.htm
http://harysudarmanto.blogspot.com/2010/02/melihat-situs-sejarah-zimbabwe.html
http://putrikarinasciencethreeduablas.blogspot.com/2011/08/tujuh-tempat-wisata-menarik-di-afrika.html